Kamis, 29 April 2010

SANDARKAN HANYA PADA SANG PEMILIK KEHIDUPAN

Sang Maha Pencipta telah menciptakan makhluk dengan segala perangkatnya lengkap untuk menopang bagi kehidupannya.

Kalaupun takaran dan jenisnya tentu akan berbeda-beda karena memang itulah kodratnya bahkan dalam rupa kembar sekalipun pasti ada perbedaannya.

Janganlah takut (samar : jawa) karena sang Pemilik Kehidupan tidak pernah tidur, tidak pernah lupa dan tidak pernah lalai. Dia pasti akan selalu menyediakan sumber kehidupan bagi makhluknya.

Yang sering muncul adalah kepesimisan manusia sendiri, dapat 1 piring seharusnya berpikirnya alhamdulilah bisa buat makan sekali, tetapi karena hawa nafsu dan keinginanlah yang mendorong manusia berpikir untuk kebutuhan 1 bulan mendatang seiring dengan kemajuan ilmu manajamen (planning) sehingga menjadikannya gelisah akan ketidak cukupannya untuk kebutuhan 1 bulan ke depan yang belum dipegang hari itu.

Pernahkan berpikir akankah umur sampai akhir bulan ini ? Besok ? Lusa ?

Keoptimisan yang salah penempatan bisa menjadi bumerang bagi manusia sehingga tidak akan merasa puas/cukup karena kecenderungan untuk menggunakan takaran yang lebih tinggi dari apa yang dipegangnya (sudut pandang kemajuan yang salah kaprah)

Kiranya pemikiran ini yang menurut penulis melahirkan Sang Koruptor, Sang pendampa materi, Sang pendamba kemewahan.

Mudah-mudahan Alloh selalu mengingatkan akan hal itu. Amin

Peace Indonesia

Kamis, 15 April 2010

FENOMENA ZAMAN

Perlunya Ketulusan Sang Pemilik Jalur Komunikasi

Sejak zaman nenek moyang yang namanya berantem sih sudah ada, karena itu sudah kodrat / sesuatu yang sudah digariskan oleh Sang Khaliq.

Bahkan berdasarkan buku sejarah yang sering kita baca, dari zaman kerajaan-kerjaan sampai dengan jaman Republik ini, kisah perseteruan baik yang bersifat suku, agama ras, keturuan, politik, kekuasaan dan sebagainya memang sudah ada.Perbedaannya sangat tipis baik motivasi, maupun akibat yang ditimbulkan.

Adapun perbedaan terbesar adalah pada masalah dokumentasi / penyebaran beritanya. Sejak ditemukan teknologi komunikasi yang mutakhir, bahkan di sudut dusun yang sempit sekalipun sudah bisa mengikuti berita terbaru yang terjadi di pusat ibukota.

Seiring dengan itu, tak ayal lagi kalau efek berantai dari suatu kejadian di suatu tempat yang disiarkan secara menyeluruh akan berefek kepada sendi2 kehidupan secara menyeluruh meskipun kadarnya berbeda-beda tentunya.

Yang penulis juga sayangkan, rata2 yang terpancar secara menyeluruh justru sisi-sisi yang secara hitung-hitungan kok yang negatif ya.

Kalau boleh bermimpi bagaimana kalau ada suatu kekuatan di sisi penyebaran berita / penyiaran yang secara konsisten dipancarluaskan ke seluruh negeri ini dan mempunyai propaganda yang luar biasa untuk membuat setiap individu terprovokasi untuk yang positif tentu akan sangat efektif sekali.

Andai saja. Mudah-mudahan.

PEACE INDONESIAKU